Sementara, Kadisporapar Kabupaten Kuningan, Jaka Chaerul, membuka langsung kegiatan tersebut, Kamis (28/3/2019). Ia mengungkapkan apresiasi positif kepada Dispora Jabar dan ucapan terima kasih karena telah memberikan kepercayaan kepada Disporapar Kuningan untuk menjadi penyelenggaranya.
Jaka menilai, olahraga tradisional merupakan aktivitas yang di dalamnya tidak hanya terdapat gerak fisik dan unsur permainan rakyat semata. Tetapi juga, terdapat unsur seni budaya dan falsafah luhur warisan para leluhur yang harus dipelihara sekaligus dilestarikan demi menjaga jati diri bangsa.
Ia menuturkan, bahwa di Jawa Barat yang sangat kental dengan adat istiadat suku Sunda, dikenal sebagai salah satu provinsi dimana memiliki banyak jenis dan ragam olahraga tradisional yang tumbuh dan berkembang di berbagai kabupaten dan kota, seperti benjang, dagongan, hadang, egrang, sumpitan, tarumpah panjang, dan lain sebagainya.
“Namun demikian, tanpa upaya nyata yang intensif dari pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten atau kota, seluruh pemangku kepentingan, serta seluruh lapisan masyarakat, bukan tidak mungkin olahraga tradisional ini akan punah tergerus oleh derasnya arus modernisasi dan budaya luar,” katanya.
Lantas Jaka berharap, dengan diadakannya kegiatan ini, akan tumbuh interes di kalangan generasi muda, khususnya para pelajar. Sehingga, olahraga tradisional yang merupakan olahraga turun-temurun dari nenek-moyang itu bisa tetap bertahan ditengah maju pesatnya permainan modern yang seiring kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.
“Selain itu, semoga dengan digelarnya pertandingan Oltrad dalam rangkaian Gebyar Segar Bugar Masyarakat Jawa Barat 2019 ini dapat terjaring atlet-atlet berbakat serta potensial bagi Kabupaten Kuningan guna mengikuti event, baik di tingkat Jabar, atau nasional,” ungkap Kadisporapar Kabupaten Kuningan.