POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Berbicara tentang kepahlawanan adalah berbicara tentang sesuatu yang besar,hebat, dahsyat, luar biasa dan sangat terhormat.
Untuk itu,momentum Hari Pahlawan 10 November 2018 selayaknya menjadi motivasi bagi kaum perempuan Indonesia untuk berani mengambil peran dalam mengisi pembangunan.
Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), DR.Ir.Giwo Rubianto Wiyogo.Mpd, melalui rilisnya terkait Hari Pahlawan 10 November 2018. “Perempuan sebagai “Ibu Bangsa” harus mampu dan bisa menciptakan generasi baru yang unggul dan berdaya saing, inovatif, kreatif, sehat jasmani dan rohani,” katanya, Minggu (11/11).
”Terkait dengan itu, KOWANI terus memperjuangkan perempuan dan anak Indonesia untuk tampil diberbagai hal yang strategis, diantaranya sektor ekonomi, sosial, kesehatan, lingkungan hidup, politik, Hak Asasi Manusia, pendidikan, Iptek, seni dan budaya,” sambung Giwo.
Aktivis yang memimpin berbagai organisasi kemasyarakatan ini memaparkan, sosok perempuan Indonesia pada hakikatnya adalah Ibu Bangsa, karena berperan utama dan pertama membentuk karakter anak.
Giwo menjelaskan lebih jauh, peran perempuan Indonesia juga sudah ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo pada Temu Nasional yang diadakan September lalu di Jogjakarta.
”Bahwa perempuan Indonesia yang mendidik anak-anak sebagai penerus masa depan bangsa, yang memperbaiki mentalitas bangsa, yang menjaga moral keluarga dan masyarakat, yang menjaga alam untuk anak cucunya, yang menggerakkan ekonomi keluarga dan masyarakat.
Dari berbagai aspek itu,salah satu yang terpenting dari semuanya adalah, peran pemerintah dalam mengkondisikan tumbuh suburnya serta kokohnya semangat kepahlawanan generasi muda di seluruh Nusantara,” kata Giwo.
Pada akhirnya, Giwo menghimbau semua elemen masyarakat, agar terus meningkatkan rasa cinta kepada bangsa dan negara. ”Yakni dengan mewarisi dan meneladani para pahlwan dengan menghargai jasa-jasa mereka,” pungkas Ketua Umum YPWI ISWI ini.