POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Diguyur hujan sekitar tiga jam, tiga titik di Kecamatan Cimahi Selatan diterjang banjir. IMBASNYA, luapan air menggenangi jalur penghubung dan sejumlah rumah warga dengan ketinggian sekitar 30 cm. Tiga titik yang dilanda banjir yakni, Jalan Mahar Martanegara, Jalan Sasak Golkar dan di kawasan Kelurahan Melong.
Dari hasil penelusuran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, banjir tersebut akibat buruknya drainase di wilayah tersebut. Seperti di Jalan Mahar Martanegara, dangkalnya saluran sungai di samping Jalan Sasak Golkar, diduga menjadi penyebab utama meluapnya air di dua titik tersebut.
“Untuk banjir di kawasan Melong dan sejumlah ruas jalan di Cimahi Selatan, memang karena intensitas hujannya cukup tinggi ditambah durasinya lama. Akibatnya drainase tidak mampu menampung debit air,” ujar Kepala BPBD Kota Cimahi, Dani Bastian.
Untuk itu, dalam penanggulangan bencana banjir di wilayahnya, BPBD menyiagakan 20 personelnya selama 24 jam. Dibantu oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana), PMI, Pasukan Kecebong, dan instansi terkait lainnya.
“Selama musim hujan personel semuaya harus tetap siaga, karena laporan warga bisa datang kapanpun,” tuturnya.
Sejauh ini, permasalahan banjir yang kerap terjadi di kawasan Jalan Melong dan Jalan Mahar Martanegara, tak lepas dari masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungannya. Terlebih, pada saat dilakukan penanggulangan, petugas dari Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi, menemukan tumpukan sampah yang menyumbat laju arus air.
Terlebih, pada saat dilakukan penanggulangan, petugas dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi, menemukan tumpukan sampah yang menyumbat laju arus air.
Menurut Kepala DPKP Kota Cimahi Nur Kuswandana, banjir di dua kawasan tersebut akibat terjadinya pendangkalan saluran sungai, sebab, di lapangan masih banyak ditemukan tumpukan sampah yang dibuang secara sembarangan oleh masyarakat sekitar. Selain sampah, banyak kabel PLN dan kabel telepon, sehingga sampah yang dibuang ke saluran air tersangkut. Aliran air tersumbat lalu meluber ke jalan.
“Dalam satu gorong-gorong terdapat empat kabel PLN berukuran besar, dengan diameter mencapai 10 hingga 15 sentimeter. Sehingga hal tersebut bisa menyebabkan banjir,” tandasnya.