POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Ustad Evie Effendi meminta maaf kepada seluruh umat Islam terkait video viralnya yang beberapa hari ini menyedot perhatian.
Pada video yang tersebar, ustad yang identik dengan kupluk ini mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah sesat.
Banyaknya protes dari masyarakat yang mengganggap bahwa ustad Evie menistakan agama, akhirnya Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat (MUI Jabar) memanggil dirinya dan menjelaskan duduk perkara atas apa yang ia ucapkan dalam video.
“Saya meminta maaf secara resmi ke MUI, khususnya kepada seluruh umat Islam. Semoga tidak jadi fitnah umat Islam dan terpicu menjadi sebuah konflik berkelanjutan,” ucapnya usai pertemuan di Sekretariat MUI Jabar, Senin (13/8/2018).
Kasusnya bermula dari unggahan sebuah potongan video ceramah Ustad Evie, dimana terjadi kesalahan ketika dia mengutip ayat ke 7 surat Adh Dhuha.
Ketika itu, ia menyatakan semua manusia pernah sesat sebelum mendapatkan hidayah, begitu pula dengan Nabi Muhammad. Ucapan itu yang membuat akhirnya isi ceramah tersebut kontroversial.
Evie mengakui adanya kesalahan tafsir karena kurangnya ilmu, sehingga tidak tepat saat menafsirkan ayat.
Ia pun mengatakan bahwa ceramah yang dilakukan pada video tersebut terjadi enam bulan yang lalu. Lebih lanjut, Ustad Evie sudah memaafkan dan memaklumi perilaku yang dilakukan oleh pengunggah, diluar dari adanya kepentingan pribadi.
“Itu video enam bulan lalu. Sudahlah tidak ada yang salah di masalah ini, yang khilaf boleh mungkin karena faktor kelalaian, kurang ilmu, kecapaian, kurang hasanah dan kurang sumber,” paparnya.
Ia pun mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersatu dan tidak menjadi pecah belah akibat video kontroversial tersebut. “Yuk bersatu bersama-sama hilangkan kedengkian, petik hikmah, tuai makna, urai arti, insya Allah dapat surga yang berarti,” sambungnya.
Ustad yang gencar mensosialisasikan gerakan hijrah terhadap anak muda ini juga menerangkan, dengan adanya pertemuan dengan pihak MUI dirinya merasa tercerahkan. Evie juga berikrar dengan bertambahnya ilmu akan lebih berhati-hati dalam menyampaikan dakwah.
“Tabayyun itu artinya menjelaskan. Setiap persoalan itu ada penjelasannya, latar belakang kasus ini mutlak kesalahan karena ilmu. Oleh karena itu, kepada umat Islam terus belajar, jangan ke satu guru atau satu kitab biar kepelesetnya tidak fatal seperti kemarin yang saya lakukan,” tutupnya.
Sebelumnya, video rekaman ceramah Ustad Evie yang tersebar di media sosial, dimana ia menjelaskan terkait Surat Adh Dhuha ayat 7 dan menafsirkan bahwa ‘Nabi Muhammad pernah sesat seperti yang lain, sesaat sebelum menjadi Rasul’. Dia kemudian mengaitkan hal itu kepada peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw bahwa peringatan tersebut merupakan kesesatan Nabi Muhammad itu sendiri.
(fid/pojokbandung)