POJOKBANDUNG.com, CIANJUR – Peningkatan sumber daya manusia merupakan hal sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas manusia. Berkenaan dengan hal tersebut pemerintah provinsi Jawa Barat telah mengembangkan program pencetakan seratus ribu wirausaha baru yang bertujuan untuk melahirkan para wirausaha baru yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak.
Dalam ucapan selamat datangnya Kepala Balai Pelatihan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, H. Umad Muhamad., menyampaikan bahwa peserta pelatihan ini merupakan peserta terpilih yang berasal dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bandung.
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 120 peserta non aparatur yang berlatih mulai tanggal 10-14 Juli 2018 dan diharapkan dapat mencetak wirausahawan baru yang mandiri, handal dan berdaya saing juga berkembang sesuai dengan tujuan pelatihan tersebut,” ujar H.Umad.
Umad juga menyampaikan saat ini wirausaha dipandang sebagai profesi bisnis yang cukup menjanjikan masa depan yang cerah.
”Para pemuda pada umumnya menyatakan sangat menyenangi kegiatan wirausaha dalam dunia bisnis. Semakin banyak keterampilan yang diperoleh dan dikuasai para pemuda, semakin banyak pula peluang wirausaha dalam dunia bisnis,” kata H.Umad.
Hal ini sangat diapresiasi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Hendy Jatnika, saat membuka pelatihan bagi calon wirausaha baru gelombang IV di Balai Pelatihan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat yang bertempat di Bojongpicung Kabupaten Cianjur.
Terlihat banyak peserta yang masih muda- muda dan banyak diantara peserta merupakan petani- petani maju dan inovatif, terutama untuk para peserta muda agar dapat meningkatkan keinginan untuk kembali ke sawah dan kembali menggeluti pertanian.
”Kekurangan tenaga kerja di bidang pertanian merupakan salah satu isu yang harus disikapi, karena saat ini lebih banyak pemuda yang lebih suka bekerja di pabrik karena dianggap lebih menjanjikan,” ujar Hendy.
Hendy mengharapkan adanya pelatihan ini dapat menarik minat kaum muda untuk menjadikan pertanian sebagai andalan hidup maupun tulang punggung perekonomiannya.
”Pertanian saat ini seharusnya tidak lagi digarap secara konvesional karena produk yang dihasilkan harus dapat memenuhi kebutuhan pasar baik dari segi kualitas, kuantitas dan kontinuitas.,” harap Hendy.
”Hal Ini dapat tercapai apabila usaha taninya dilaksanakan dengan perbaikan dari sisi manajemen dan budidayanya, yang terintegrasi dari hulu sampai hilir, misalnya sampe (Singkong) tidak dijual mentah tapi sudah diolah menjadi kripik,” sambung Hendy.
Lebih lanjut Hendy menambahkan, agar para peserta berfikir wirausaha untuk memberi nilai tambah produk dari budidaya menjadi barang jadi.
”Pemprov Jabar sangat mendorong tumbuhnya wirausahawan baru melalui serangkaian program terpadu mulai dari program pembentukan Wira Usaha Baru (WUB), program Kredit Cinta Rakyat (KCR), Optimalisasikoperasi Wub Sejahtera, hingga pencapaian target dalam masyarakat marketing Indonesia dalam ekosistem E-Commerce,” tambah Hendy.
Bahkan, kata Hendy, wirausaha merupakan fondasi ekonomi dengan memanfaatkan era digital.
”Semoga pelatihan ini akan menjadi ajang pertukaran informasi terutama dalam mengembangkan diversifikasi produk. Makanya, pelatihan Wub yang dilaksanakan di Balai Pelatihan Provinsi Jawa Barat ini berupaya menumbuhkan wirausaha baru yang berbasis pertanian,” kata Hendy.
Salah seorang peserta, Ujang Margana (25), dari kelompok tani Tricipta menyampaikan harapannya dengan diadakannya pelatihan ini semoga menjadi wirausaha baru yang handal dan sukses menggali potensi yang ada di daerah masing- masing. “Agar pelatihan ini berisi materi yang memotivasi kami sebagai pelaku usaha tani sayur mayur,” pungkas Ujang.
(adv/ymi/pojokjabar)