POJOKBANDUNG.com – Jurusan Seni Musik, Sekolah Luar Biasa Negri A (SLBNA) Kota Bandung mengadakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) pertama kali.
Sekolah penyandang Disabilitas itu, kali pertama memberikan kesempatan kepada 14 murid kelas 11 untuk menjajal mengisi acara musik di salah satu cafe di Kota Bandung.
Konselor SLBNA Kota Bandung, Muftiah Yulismi menjelaskan, program tersebut merupakan bimbingan karier yang dimaksudkan untuk siswa kelas 11 bisa mengembangan rasa percaya diri dan jiwa emosional yang baik.
“Kami ingin di mata masyarakat, siswa siswi kami tidak di pandang sebelah mata,” kata Yulismi kepada seluruh wartawan, di Jalan Citarum nomor 2, Kota Bandung, Senin (5/2).
Lanjut Yulismi, selain melatih tingkat kepercaya dirian siswa, Prakerin juga membantu menyiapkan mentalitas siswa kelak ketika ingin bekerja dan memasuki perguruan tinggi yang sesuai dengan bidang yang di geluti siswa.
“Siswa kami banyak yang memiliki kemampuan khusus, kami ingin perguruan tinggi siswa kami melalui jalur prestasi,” ungkapnya.
Yulismi menambahkan, melalui Prakerin orangtua siswa juga semakin mengetahu arah anaknya akan dibawa kemana, dengan kemapuan yang sudah sering di berikan sekolah, karena kelas 11 sendiri dikatakan Yulismi sudah memasuki usia remaja.
“Orang tua juga bisa melihat dengan keadan anaknya sekarang, apakah mau di kuliahkan atau bersolo karir,” sambungnya.
Guru mata pelajaran musik dan ketua program Prakerin, Noviard Tupan menjelaskan, cara pembelajaran yang diterapkan SLBNA Kota Bandung dengan mengenalkan semua bunyi-bunyi alat musik terlebih dahulu, dikatakanya penyandang disabilitas sangat peka terhadap bebunyian.
“Memang ada strategi yang beda, yaitu melalui auditorium, itu sangat efektif,” ujar Noviardi.
Dengan diberikan perkenalan bebunyian, kata Novardi, siswa-siswi jurusan seni musik juga sangat cepat menghafal lirik lagu, sehingga ketika bernyanyi menurut novardi sudah tidak ada kesalahan-kesalahan lirik.
“Ketika dikenalkan beberapa lagu untuk bernyanyi, mereka sangat cepat untuk mencernanya, karena sangat sensitif itu tadi,” paparny.
Novardi berharap, diberikanya Prakerin agar siswa dapat meningkatkan wawasan dan keterampilan profesional sesuai dengan metode yang sudah diberikan sekolah.
“Kami berharap ilmu yang kami berikan sebelum Prakerin bisa di aplikasikan selama lima hari kedepan,” pungkasnya.