POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Bank bjb melaporkan kinerja dan pengelolaan perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2017.
Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan mengatakan, pada tahun 2017, bank bjb berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp.2,05 triliun dengan penguatan NPL menjadi sebesar 1.51% dibanding tahun lalu yang sebesar 1,69%.
” Aset perseroan juga tembus menjadi Rp.114,98 T dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp.102,32 Triliun,” ujarnya usai RUPST di ballroom Hotel Aryaduta, Rabu (28/2).Acara ini dihadiri para pemegang saham, jajaran Direksi, dan Komisaris bank bjb.
Menurutnya, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang diperoleh bank bjb juga terdapat peningkatan sebesar 11% y-o-y atau mencatat total dana nasabah sebesar Rp.81,61 Triliun.
Ada pun total kredit yang sudah disalurkan oleh bank bjb hingga akhir tahun 2017 mencapai Rp.76,4 Triliun atau naik sebesar 11,14% dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Dari semua segmen kredit yang dimiliki, segmen kredit konsumer tercatat tumbuh sebesar 6,46% menjadi Rp.47,1 Triliun y-o-y. Selain itu, segmen komersial juga tumbuh signifikan sebesar 25,19% menjadi Rp.13,6 Triliun.
Irfan menambahkan, selain kinerja keuangan, perseroan juga melaporkan pengelolaan perusahaan yang disesuaikan dengan POJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dengan peringkat komposit 2 dalam Tingkat Kesehatan Bank.
“Hal ini tidak lepas dari pengawasan yang dilakukan oleh dewan komisaris terhadap direksi perseroan yang selaras dengan visi dan misi perseroan,” terangnya.
Karena itu, atas hasil kinerja dan pengelolaan perseroan, RUPST menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan periode 2017 serta pembayaran dividen sebesar 55% dari laba bersih tahun 2017 atau sebesar Rp.875,58 miliar (Rp.90,3 per lembar saham).
“Faktor utama yang menjadi penyumbang laba bersih bank bjb berasal dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 3,52% y-o-y,” ungkapnya.
Dipaparkan, penetapan dividen pay out ratio ini seiring dengan kinerja perusahaan yang semakin cemerlang dan tingginya rasio kecukupan modal.
Besaran dividen tersebut telah memperhatikan kebutuhan Perseroan serta sebagai bentuk apresiasi perseroan kepada pemegang saham atas kepercayaan dan dukungannya.
Sementara itu, mengenai penerbitan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan bank bjb Tahap 1 2017 senilai 1,5 Triliun dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan bank bjb Tahap 1 2017 senilai 1 Triliun dengan total 2,5 Triliun dimana sisanya sebesar Rp301.150.000.000,- yang rencananya akan digunakan pada tahun 2018.
“Tahun 2017 adalah sebagai ajang pencapaian prestasi kinerja yang sangat memuaskan sehingga bank bjb mampu mempertahankan prestasi kinerja yang sangat baik dan mampu tumbuh di atas rata-rata industri perbankan nasional,” jelas Irfan menegaskan.
Prestasi tersebut, katanya, membentuk optimisme yang kuat bagi bank bjb untuk pencapaian kinerja yang semakin tumbuh berkelanjutan di tahun 2018.
“Memiliki image yang kuat sebagai bank umum yang sedang berkembang dengan pesat dan menjadi bank nasional, dengan memiliki sumber daya manusia dan teknologi informasi yang semakin baik dan berkembang, mampu membawa bank bjb berada di posisi ke-12 dalam kelompok 115 perbankan nasional di Indonesia,” tutup Irfan.