POJOKBANDUNG.com – Wakil Walikota Cimahi Ngatiyana menyatakan, Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tidak hanya sebatas seremonial saja. Akan tetapi, harus dilaksanakan dan menjadi kewajiban bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Menurutnya, sudah bertahun-tahun masalah sampah menjadi pekerjaan rumah Kota Cimahi. Terlebih, sampah tidak pernah berhenti diproduksi dan selalu ada.
“Karena itu seluruh elemen masyarakat harus peduli untuk mengurangi sampah,” kata Ngatiyana, usai memperingati HPSN di Alun-Alun Kota Cimahi Jalan Amir Machmud, Jumat (22/2).
Dia mencontohkan, tragedi longsor di TPA Leuwigajah 13 tahun lalu, akibat sampah yang terus diproduksi tanpa dibarengi dengan sistem pengelolaan yang sempurna.
“Saya harap, masyarakat dapat mengambil hikmah dari peristiwa longsornya TPAS Leuwigajah. Mereka menjadi korban ketidakpedulian terhadap lingkungan,” ungkapnya.
Dalam kegiatan peringatan HPSN tersebut, seluruh elemen dilibatkan termasuk masyarakat, PNS-TNI-Polri. Mereka bahu membahu memungut sampah yang berserakan di jalanan.
“Saya harap kegiatan ini dapat menggugah masyarakat lainnya untuk peduli terhadap lingkungan,” tuturnya.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran warga peduli sampah, lanjut Ngatiyana, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, sudah menerapkan program pengolahan sampah sehingga bisa kembali dimanfaatkan misalnya, dijadikan pupuk atau lainnya. Sehingga tidak hanya dibuang saja.
“Sekarang, tinggal bagaimana mencari lahan dalam pengolahan sampah. Tiap RW nantinya akan diberikan pelatihan bagaimana mengelola sampah dengan baik,” terangnya.
Meski program pengelolan sampah sudah berjalan namun, Pemkot Cimahi masih memiliki kendala yakni, kekurangan pada armada pengangkut sampah. Sehingga belum mampu melayani seluruh wilayah.
“Memang armada yang ada belum ideal. tentunya kami akan berusaha menambah truk sampah agar sampah bisa terangkut semua sebelum terjadi penumpukan sampah,” pungkasnya.