POJOKBANDUNG.com, PERSIB – Persib Bandung bukan saja digilai para lelaki. Deretan kaum hawa tak kalah perihal dukung-mendukung tim berjuluk Pangeran Biru.
Dengan sebutan bobotoh girls, deretan mojang cantik sedia mendukung baik tandang maupun kandang.
Risna Juliawati (22), mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Pasundan misalnya. Kata dia, euforia mendukung skuat Maung Bandung secara langsung di stadion sudah seperti candu.
“Senangnya itu karena bisa lihat langsung tim kebanggan kami sedang bertempur,” kata Risna.
Senada dengan Risna, Bobotoh Girls asal Ciganitri, Ell Fayrish (27) juga menggilai Persib Bandung.
Kata dia, cita rasa menyaksikan tim Pangeran Biru secara langsung tak bisa ditandingi oleh layar tevisi.
“Ada kepuasan tersendiri bisa menyemangati Persib secara langsung di stadion,” katanya.
Seperti diketahui, Persib Bandung belum bernasib mujur pada ajang Piala Presiden kali ini.
Namun bobotoh girls lainnya, Sisi (18), menegaskan dalam kondisi apa pun dirinya tetap setia medukung Persib Bandung.
“Persib sangat beruntung punya bobotoh. Support dari bobotoh benar-benar luar biasa, bagaimanapun kondisi tim kesayangannya,” terang bobotoh girls asal Kopo Sayati.
Sementara bobotoh girls asal Cijerah, Lastri Anindia (21) menambahkan, ada kebangaan tersendiri bagi para bobotoh untuk bisa secara langsung menyoraki skuad Maung Bandung.
“Pastinya senang, mengawal dengan bangga tim kesayangan kami,” kata Lastri biasa disapa Iyas ini.
Iyas mengungkapkan, kejadian unik pernah dirinya alami ketika hendak menyaksikan Persib Bandung saat menjamu Arema Malang beberapa tahun silam.
“Waktu itu datang ke Jalak Harupat, hujan-hujan. Pas sudah sampai di stadion malah engga bisa masuk soalnya sudah penuh, padahal saya punya tiket,” kenang Iyas.
Di sisi lain, tim Pangeran Biru jadi rujukan tentang bagaimana sebuah klub sepakbola dapat menyediakan lahan bisnis bagi penggemarnya. Hal ini dibuktikan oleh Risna.
Lewat jejaring pertemanan antar pendukung setia Persib Bandung, Risma membangun bisnis clothing baju.
“Kenalan sama teman baru yang suka jualan kaus, sampai akhirnya saya punya brand clothing sendiri, walaupun masih nitip jualan ke toko teman tadi,” ungkapnya seraya tertawa.
“Pastinya jadi banyak relasi. Yang awalnya tidak kenal jadi kenal. Yang asalnya cuma sekadar nonton berdua bisa jadi rame-rame, dan akhirnya jadi rekan bisnis,” imbuh Risna.