POJOKBANDUNG.com – Banjir di daerah Bandung Selatan akibat luapan Sungai Citarum membuat akses lalu lintas Jalan Moh Toha-Jalan Raya Dayeuhkolot terputus. Jalur ini merupakan penghubung Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Polres Bandung pukul 08.00 WIB, Rabu (15/11/2017), ketinggian air di Jalan Moh Toha – Jalan Raya Dayeuhkolot mencapai 70 cm. Air terutama menggenang di depan PT Metro Garmen dan PT Kardinal).
Sedangkan Jalan Dayeuhkolot di depan Desa Citeureup genangan air sekitar 30 cm, lalu Jalan Dayeuhkolot depan PLN genangan air 70 cm. Kondisi tersebut tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat.
Baca Juga:
Pemprov Jabar Rencana Bangun Terowongan Curug Jompong untuk Atasi Banjir Bandung Selatan
Atasi Banjir Bandung, Ridwan Kamil Siapkan Duit Rp 100 Miliar
Selain itu, banjir juga masih merendam sejumlah desa. Penyebab banjir ialah curah hujan yang tinggi di wilayah Bandung Raya yang bermuara ke Sungai Citarum.
Ada pun wilayah Bandung selatan yang terkena banjir adalah, Kecamatan Dayeuhkolot di mana ketinggian air antrara 20 sampai 100 cm. Rinciannya, Desa Dayeuhkolot terdiri dari 9 RW (01,02,03,04,05,08,09,13 dan 14).
Rumah yang tergenang sebanyak 1.468 rumah, terdiri dari 2.463 kepala keluarga (KK) atau 7.881 jiwa;
Baca Juga:
Terowongan Air Curug Jompong Diklaim Bakal Jadi Solusi Banjir Bandung Selatan
Ternyata Bencana Banjir Bandung Sita Perhatian Jokowi
Desa Citeureup terdiri dari 4 RW (01,02,03 dan 14 ). Rumah yang tergenang terdiri dari 615 rumah, 778 KK atau 2.723 jiwa;
Kelurahan Pasawahan terdiri dari 2 RW (02 dan 03), rumah yang tergenang terdiri dari 124 rumah, 82 KK atau 245 jiwa;
Desa Cangkuang Wetan terdiri dari 4 RW (1,2,7 dan 8), rumah yang tergenang terdiri dari 147 rumah, 164 KK atau 526 jiwa.