POJOKBANDUNG.com – PT Telekomunikasi Indonesia berkomitmen mendorong karyawannya terus berinovasi melalui program internal digital startup, Digital Amoeba. Program yang belum genap berusia satu tahun ini terus digodok kematangannya untuk sistem lebih baik.
CEO Digital Amoeba Fauzan Feisal mengatakan, guna memperteguh sistem inovasi Digital Amoeba, maka program ditantang dilakukan dalam enam batch selama satu tahun, yang mana satu batch terdiri maksimum 15 tim.
Jika inovasi lain kental unsur bisnis, sambung dia, maka Digital Amoeba kental sisi human resources(HR) yakni setidaknya pencarian dan pembentukan sumber daya manusia, pengelolaan insentif dan karir, serta perubahan budaya perusahaan.
“Namun sisi HR ini nantinya berdampak langsung ke bisnis Telkom. Untuk bertahan dengan bagus di era digital yang sangat disruptif, Telkom membutuhkan inovasi signifikan,” katanya di sela acara FHCI “The 2nd Indonesia Human Capital Summit 2017” di Jakarta, akhir pekan lalu.
Baca Juga:
Pasca Banjir dan Longsor Pangandaran, Layanan Telkomsel Berfungsi Normal
Bandung ICT Expo, Telkomsel Perkenalkan Fitur Scan QR Code
“Tidak hanya untuk dirinya, tapi juga agar bisa mendorong inovasi digital di hampir seluruh sektor ekonomi Indonesia, mulai perusahaan besar hingga start up,” sambung dia.
Dalam inovasi digital tersebut, Telkom membangun tiga pilar wahana inovasi. Yakni open innovation(Telkom mencari dan memanfaatkan inovasi start-up eksternal melalui Indigo), joint innovation center (Telkom berinovasi bersama dengan korporasi terdepan di bidangnya), dan inhouse innovation melalui program Digital Amoeba tersebut.
“Tim Amoeba itu normal inovasinya satu tahun ada dua batch. Tapi saya bilang tidak belajar. Kalau ingin buat sistem tangguh, kita perbanyak batch mulai sekarang. Dengan ini, dalam satu tahun maksimum 90 tim bergabung. Karenanya, mulai pekan depan, Digital Amoeba akan menggelar batch ke-lima,” sambungnya.
Nelayan Jabar Ingin Susi Maju di Ajang Pilgub Jabar – Pojok Bandung https://t.co/X2bQoLTJs3
— Pojok Bandung (@pojokbandung2) November 13, 2017
Principal Expert Digital Mastery Engine Team Group Divisi Digital Service PT Telkom itu menambahkan, saat ini yang sudah terdapat 60 binaan. Dari jumlah tersebut, tidak semuanya berhasil, hanya 38 tim yang masih bertahan sampai saat ini.
Mereka yang bertahan antara lain Usight, SmartEye, Kiwari, Emago, Geekpro, Ketitik, Open Trip, Helio, KitaIna, Pometera, Pasarkoe, dan seterusnya. Inovasi mereka diimplementasikan di sejumlah divisi dan unit perusahaan, bahkan selepas acara tersebut, akan diimplementasikan hingga ke Kalimantan.
Inovasi para startup terseut berkisar pada new product and service serta inovasi operasi bisnis. Untuk new product service, para startup menghasilkan produk baru yang bisa dijual Telkom. Sedangkan inovasi operasi bisnis membuat aplikasi untuk meningkatkan kinerja para teknisi Telkom.