POJOKBANDUNG.com – Kobaran api ledakan gudang mercon milik PT Panca Buana Cahaya di Tangerang, Banten, membuat dua pekerja di bagian mesin, Tanzilalil Umam (16) dan Deni (23), melakukan penyelamatan diri di luar logika manusia.
Dalam persitiwa di pabrik yang berdiri di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, itu Tanzilalil Umam dan Deni mengalami luka bakar di bagian belakang tubuhnya.
Api melahap bagian pinggang belakang hingga pundak mereka. Rambut mereka terkena bakar. Kedua tangan pun mengalami luka bakar.
Baca Juga:
Video Detik-detik Gudang Petasan Kosambi Meledak, Puluhan Orang Tewas
Ngeri! Gudang Petasan Kosambi Meledak, 20 Karyawan Tewas Mengenaskan
Meski mengalami luka bakar sekitar 28 persen, kedua warga Tegal ini berhasil keluar dari kepungan si jago merah dengan terjun bebas dari ketinggian 3,5 meter.
“Kami sudah dikepung api, tidak bisa keluar,” kata Umam, sapaan akrab Tanzilalil Umam ketika ditemui Radar Banten (Jawa Pos Group) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bun, Tangerang, Kamis (26/10/2017) malam.
Ketika api melahap gudang mercon itu, Umam dan Deni masih berada di ruang mesin berukuran 4×4 meter persegi. Mereka tengah melakukan maintanence mesin produksi.
“Sebelah kiri api, sebelah kanan api, depan ada api, dan belakang tembok. Kami naik ke atap dengan memanjat besi penyangga yang ada di dalam ruangan. Sampai di atas, saya menendang seng berulang kali hingga terbuka, sudah kayak salto,” ujarnya.
Baca Juga:
12 Korban Ledakan Mengerikan di Gudang Petasan Kosambi Warga Cililin
39 Jenazah Hangus Terbakar Korban Ledakan Gudang Petasan Kosambi Tiba di RS Polri
Tanpa berpikir panjang, Umam dan Deni terpaksa terjun bebas dari atap dengan ketinggian 3,5 meter ke lahan kosong di sebelah gudang mercon tersebut.
“Jatuhnya kaki dulu, setelah itu kepala saya membentur tanah hingga sadar-sadar sudah di sini (Rumah sakit-red). Saya dan Deni tidak tahu lagi harus berbuat apa, dan memilih jalan satu-satunya naik ke atap dan lompat,” kata Umam lagi.
Umam mengaku tidak pernah menyangka bakal selamat dari kepungan api yang melahap ludes seluruh gudang. Ia dan rekannya baru kali pertama melihat kobaran api yang begitu hebat