Namun, menjelang pukul 02.30 WIB saat kobaran api hampir mati, tiba-tiba angin berhembus kencang dan api merembet kembali ke posisi bangunan di antara rumah masyarakat dan pabrik.
Baca Juga: Petugas Damkar Bandung Gugur Tertimpa Beton yang Terbakar
“Saat itu almarhum ingin menyelamatkan rumah masyarakat. Jadi saat pada posisi nyemprot, almarhum tertimpa robohan kayu balok dan beton pabrik,” papar Ferdy.
Dalam insiden itu, rekan Trisna, Imam Taufik Hidayat, juga turut tertimpa reruntuhan. Imam saat ini dirawat di RS Hasan Sadikin.
Usai insiden, Trisna langsung dibawa ke RS Hermina sebelum di rujuk ke RS Hasan Sadikin. Di sana ia menghembuskan nafas terakhir.
Trisna meninggalkan seorang istri dan dua anak, yaitu Muhamad Yuman (8) dan Eki Muhammad Riski yang baru lahir dua minggu.
'Save Rohingya', Viking tak Peduli Koreo Atraktifnya Dijatuhi Sanksi Komdis PSSI – Pojok Bandung https://t.co/l35vQFzix3
— Pojok Bandung (@pojokbandung2) September 11, 2017
Trisna akan mendapat asuransi dari Pemkot Bandung, DPKPB Kota Bandung dan bantuan dari Ferdy pribadi. “Insyaallah saya sudah ada niat akan membiayai keluarga alamarhum,” janjinya.
Sementara itu, kakak Trisna Supriatna, Ahmad Jaelani memandang almarhum merupakan sosok pekerja keras dan berbakti kepada keluarga dan orang tua. “Almarhum tidak pernah mengeluh,” singkatnya.
Tidak ada firasat apapun dari pihak keluarga ihwal peristiwa yang bakal menimpa almarhum. Meski begitu, kata Jaelani, keluarga mengaku ikhlas melepas kepergian almarhum untuk selama-lamanya.
“Kami merasa sangat kehilangan sosok almarhum. Apalagi dia meninggalkan satu istri dan kedua anaknya,” pungkas Jaelani.