POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar turun berbaur di tengah ribuan massa dalam aksi kemanusiaan para ulama dan tokoh Jawa Barat.
Deddy Mizwar mengatakan, dirinya mengapresiasi tuntutan umat Islam di Jawa Barat yang selalu kompak membela Islam dan umat Islam, baik di Indonesia maupun luar negeri.
Di sela jadwal rapat dinasnya, ia berorasi, mengecam pembantaian etnis Rohingya oleh militer dan sipil Myanmar.
Ia meminta pemerintah Indonesia jangan cuma melontarkan statemen kecaman dan hanya memberikan bantuan berupa makanan dan obat-obatan.
Baca Juga:
Tragedi Rohingya: Perempuan Diperkosa dan Dibunuh
Muncul Petisi Desak Jokowi Usir Dubes Myanmar, Sudah Diteken 41 Ribu Orang
Bantu Rohingya, Menlu Retno Temui Sekjen PBB
Tragedi Rohingya: “Kami Dengar Orang-Orang Berteriak Bakar, Bakar, Bakar”
Pemerintah, lanjut dia, harus bisa mengintervensi kejahatan kemanusiaan tersebut dengan tetap menggandeng PBB, OKI, dan Asean, terutama penasihat negara Myanmar yang juga peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi.
“Kita dorong supaya Nobel Perdamaian untuk Aung San Suu Kyi bisa dicabut,” tegas Deddy Mizwar, di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro Bandung, Senin (4/9/2017).
Ini Wajah Suami yang Tega Bunuh Indria Kameswari – Pojok Bandung https://t.co/GBEWzBqB97
— Pojok Bandung (@pojokbandung2) 4 September 2017
Menurutnya, Aung San Suu Kyi jelas telah melakukan pembiaran pembantaian manusia di negaranya sendiri. Tentu sikap tersebut sangat bertentangan dengan Nobel Perdamaian yang diterimanya.
“Ini penghinaan terhadap kemanusiaan,” tegasnya.