POJOKBANDUNG.com- KESAKSIAN etnis Rohingya yang berlindung di kamp pengungsi Bangladesh sangat menyanyat hati.
”Mereka (militer, Red) memukuli kami, menembaki kami, dan memburu orang-orang kami sampai mati,” kata Hamida Begum, satu pengungsi yang telah meninggalkan Myanmar.
BACA JUGA:
Tragedi Rohingya, MUI Keluarkan 4 Sikap Tegas
Hebat! Pramuka Tembus Lokasi Pengungsian Rohingya, Begini Ceritanya
”Banyak orang terbunuh, banyak wanita diperkosa dan terbunuh, kami sangat miskin, suami saya adalah buruh harian,” katanya.
”Kami biasa makan dua kali sehari, tapi kami kehilangan segalanya setelah perang dimulai,” katanya, mengacu pada pecahnya konflik pada Jumat (25/8) lalu ketika militan Rohingya melakukan serangan terkoordinasi ke pos-pos perbatasan militer dan menewaskan 12 petugas keamanan.
Muncul Petisi Desak Jokowi Usir Dubes Myanmar, Sudah Diteken 41 Ribu Orang
Sebagai tanggapan, militer pun mengintensifkan “operasi pembersihan” yang mendorong ribuan orang pergi dari rumah mereka.
Pejabat pemerintah mengatakan pada Kamis (31/8) bahwa setidaknya 399 orang telah tewas dalam pertempuran sejak Jumat lalu. Kata mereka, dari jumlah itu, 370 adalah “teroris.” Namun, aktivis mengatakan militer telah membunuh wanita, anak-anak dan orang-orang yang tidak bersalah.
Muncul Petisi Desak Jokowi Usir Dubes Myanmar, Sudah Diteken 41 Ribu Orang – Pojok Bandung https://t.co/nKs5dCn9Sc
— Pojok Bandung (@pojokbandung2) 2 September 2017
Kedua belah pihak saling menyalahkan atas pembakaran rumah. Pemerintah mengatakan militan Rohingya telah membakar lebih dari 2.300 rumah. Rohingya mengatakan bahwa militerlah yang telah menyerang rumah mereka.