POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Partai Nasdem Jabar tak begitu yakin dengan wacana koalisi dua partai besar, PDIP dan Partai Golkar Jabar untuk Pilgub dan Pilkada serentak 2018.
Ketua DPW Partai Nasdem Saan Mustopa menilai jika kedua partai ini benar berkoalisi, maka bisa menjadi beban bagi keduanya karena belum memiliki nama bakal calon yang akan diusung.
BACA JUGA:
Pilgub Jabar, PDIP-NasDem-Golkar Diprediksi Usung Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi
Pilgub Jabar, PPP dan Ridwan Kamil Mulai PDKT
Menurutnya, langkah kedua partai ini hanyalah manuver politik terkait peluang besar Walikota Bandung Ridwan Kamil pada Pilgub Jabar 2018 karena belum teroyahkan dari sisi popularitas dan keterpilihan.
Pilgub Jabar, Ridwan Kamil Masuk Radar PAN
“Mungkin karena mereka melihat sosok Ridwan Kamil, mereka jadi gentar akhirnya mereka membangun (arah koalisi)” kata Saan, di Kantor DPD Nasdem Kota Bandung, Jalan AH Nasution, Rabu (9/8/2017).
Saan menegaskan, partainya kecil kemungkinan bergabung dengan poros PDIP-Golkar tersebut jika tidak bersepakat mengusung bakal calon yang diusung NasDem, yakni Ridwan Kamil. “Tapi kalau mereka mengusung Kang Emil (Ridwan Kamil), kita bisa gabung,” tegasnya.
PPP Siap Carikan Ridwan Kamil Pendamping di Pilgub Jabar 2018
Bagi partainya, lanjut Saan, dalam pilkada sosok calon menjadi faktor terpenting selain mesin partai sebagai syarat pengusungan. Di Pilgub Jabar, ia mengaku masih optimistis bisa bersaing, sekalipun dengan gabungan partai yang memiliki banyak kursi di legislatif.
“Ketokohan Kang Emil, Kami bukan lihat populer tapi Kang Emil memang sosok yang memang apa yang menjadi kebutuhan Jabar, visioner dan inovatif serta komitmen,” katanya.
Goodbye Najwa Shihab, Bye Bye Mata Najwa – Pojok Bandung https://t.co/oxDkEdXVqb
— Pojok Bandung (@pojokbandung2) 8 Agustus 2017