POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Namanya Muhammad Yogi Prayoga (21). Saat ini ia tinggal di Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna di Jalan Pajajaran, Bandung, bersama kawan-kawan sesama tunanetra.
Ketika matanya masih normal, Yogi adalah siswa sekolah yang bersemangat dan penuh keceriaan. Namun semua itu berubah ketika ia divonis memiliki penyakit mata ‘Glukoma’.
Glukoma adalah sebuah penyakit mata yang tak dapat disembuhkan dengan julukan mengerikan, yaitu ‘pencuri penglihatan’.
Penyakit itu ia derita 2011 silam, yang mengharuskannya berhenti sekolah. Masa-masa indah bersama kawan-kawan di sekolah dulu masih ia rindukan sampai kini.
Yogi menjalani operasi mata pada tahun itu, namun nahasnya, tidak ada perkembangan yang signifikan pasca-operasi. Bahkan ia merasa penglihatannya semakin memburuk.
Setelah meninggalkan sekolah, ia menghadapi kesulitan lain. Kedua orangtuanya mengalami kesulitan bagaimana cara menangani anaknya yang tunanetra.
Baca Juga:
Semangat Luar Biasa Ramdan, Bocah Cilik yang Mengidap Penyakit Langka
Pada akhirnya seseorang tetangga yang juga alumni Wyata Guna merekomendasikan Yogi untuk disekolahkan di sana. Yogi kemudian sekolah di yayasan penyandang disabilitas tertua di Indonesia itu.
Ketika ia dinyatakan tunanetra, Yogi merasa putus asa, sendirian dan kesepian. Namun perlahan tapi pasti, semua perasaan terasing itu berubah ketika ia bertemu dengan kawan-kawan tunanetra lainnya di Wyata Guna.
Kabar Buruk Buat Liverpool, Pemain Ini Harus Absen 2 Bulan! https://t.co/HHo7lmA84z
— Pojok Bandung (@pojokbandung2) August 5, 2017
Yogi bisa merasakan suasana sekolah yang selalu ia rindukan. Kawan-kawannya di Wyata Guna begitu semangat menuntut ilmu. Semangat Yogi pun terpacu.
Enam tahun berlalu, Yogi menghabiskan hari bersama kawan-kawan lainnya yang mengalami nasib serupa. Kini Yogi tengah menempuh kuliah demi mengejar gelar sarjana.