POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Guna menjaga keragaman populasi burung liar, Wagub Jawa Barat Deddy Mizwar mengajak para komunitas pecinta burung bersama-sama mengkampanyekan gerakan penyelamatan burung-burung liar di Jawa Barat dari ancaman kepunahan.
“Burung boleh dipelihara, diikutsertakan dalam kontes, bahkan dijadikan komoditas bisnis, selama bukan termasuk spesies langka yang dilindungi,” kata Wagub Jabar Deddy Mizwar pada Rakor Forum Pelestari dan Peduli Burung-Burung Liar, dan Kampanye Pelepasan Burung Liar di Tahura Dago Pakar, Selasa (25/07/2017).
BACA JUGA:
Nasib Geopark Ciletuh Diputuskan Agustus, Pemprov Jabar Deg-degan
Suatu Saat Keuangan Pemprov Jabar Bisa Dipantau Lewat Smartphone
Untuk itu, yang harus dikedepankan komunitas, kata Deddy, terutama Forum Pelestari dan Peduli Burung-Burung Liar di Jawa Barat adalah mendorong, mengarahkan dan melakukan pembinaan terhadap para pecinta burung, sehingga timbul kesadaran dan kemauan untuk menjadi bagian dari upaya pelestarian burung-burung liar di Jawa Barat, terutama yang termasuk 382 spesies burung yang dilindungi.
Pemprov Jabar Siap Jalankan Perppu Ormas Anti-Pancasila
Pada saat yang sama, alternatif yang dapat dikembangkan oleh komunitas untuk mengurangi perburuan burung liar ilegal adalah melalui aktivitas penangkaran, sehingga aktivitas perdagangan burung yang berasal dari tangkapan hutan dapat dihentikan, atau setidaknya dikurangi.
Selain itu, lanjut Deddy, sebagai wujud kecintaan lingkungan, tentunya hasil penangkaran juga harus ada yang dilepasliarkan ke alam bebas, sehingga dapat meningkatkan populasi burung di ekosistem liar.
“Kemudian, tingkatkan pula gerakan penanaman pohon pakan burung untuk menambah ketersediaan pakan sekaligus dapat memperbaiki habitat alami, sehingga burung-burung liar memiliki tempat tinggal alami yang mendukung perkembangbiakannya dengan baik,” sambungnya.