POJOKBANDUNG.com – Siapa pun pasti pernah memakan buah jeruk, bukan kulitnya kan? Kulitnya tentu dibuang ke tong sampah.
Namun di tangan para peneliti mahasiswa Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) Gresik, limbah kulit jeruk itu diolah menjadi spray anti nyamuk.
Munculnya spray anti nyamuk tidak lepas dari pengamatan beberapa mahasiwa UISI yang kerap melihat kulit jeruk dibuang ke sampah. Sebagian lainnya melihat kulit jeruk direndam air untuk campuran pembasuh tangan usai makan.
Beberapa mahasiswa kemudian meneliti dan memanfaatkannya sebagai bahan herbal khususnya sebagai cairan anti nyamuk. Mereka berhasil merubah sampah yang tidak berguna ini menjadi citrus bug spray atau yang akrab mereka sebut cibugs.
“Untuk lingkungan dan kesehatan itu memiliki manfaat, kita kebetulan rishi melihat para pedagang yang bisa membuang kulit jeruk hingga banyak kantong tanpa didaur ulang,” jelas Yudha Maylinda, ketua tim sekaligus produksi Cibugs.
Mereka memanfaatkan limbah kulit jeruk khususnya kandungan citrus dalam kulit jeruk menjadi bahan herbal pengusir nyamuk sekaligus sebagai aromaterapi. Manfaat aromaterapi karena baunya memberikan efek kesegaran serta untuk keperluan rileksasi.
Baca Juga:
Kurang Tidur Bisa Picu Kematian? Begini Hasil Penelitiannya
Kerusakan di Otak Bisa Sebabkan Seseorang Jadi Ekstremis, Hasil Penelitian
Para mahasiswa dari jurusan Teknik Kimia UISI ini terdiri dari Achmad Sarifuddin, Rifqi Putera, Rani Atiq, Sri Sugmah dan Yudha Maylinda sebagai ketua produksinya.
“Kulit Jeruk didapatkan dari pedagang yang menyediakan es jeruk, yang jumlahnya di Gresik ini sangat banyak karena depot makanan dan penjual pun banyak,” sebut Linda.
Bukan hal sulit untuk merubah sampah kulit jeruk ini menjadi spray anti nyamuk. Achmad Sarifuddin menjelaskan, limbah kulit jeruk tersebut dibersihkan dan dipotong dengan ukuran 0,3 hingga 0,5 centimeter yang kemudian dihaluskan dan disaring dengan air kasa.