POJOKBANDUNG.com – Sebagian petani di Kabupaten Bandung mengaku khawatir dengan musim kemarau saat ini.
Hal itu dikarenakan pada beberapa tahun kebelakang saat musim kemarau selalu terjadi gagal panen. Selain itu, wabah tikus juga mengancam.
Yana Suryana, petani komoditas padi di Desa Lengkong, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung mengaku setiap musim kemarau area persawahan miliknya menjadi kering.
Tidak hanya itu adanya tikus dan pertumbuhan serangga lambat laun mematikan tanaman padi miliknya tersebut.
“Kemarau selalu bikin saya dan petani lainnya kerepotan,” kata Yana saat ditemui di area persawahan miliknya, Rabu (19/7/2017).
Baca Juga:
Lahan Pertanian di Rancaekek Tergeser Pabrik
Kementrian Pertanian Anggarkan Dana untuk Alat dan Mesin Pertanian
Ia menambahkan, akibat kemarau tersebut intensitas debu dan polusi kendaraan semakin meningkat di sekitar area sawah. Alhasil, beberapa permasalahan kesehatan seperti batuk kering harus ia idap karena terlalu sering menghirup udara tak layak.
Yana menuturkan dirinya akan menambah benih padi sekitar 6 hari ke depan di area sawah seluas 1.000 tumbak tersebut. Dari semua yang ditanam, keberhasilan panen hanya akan dirasakan 50 persen saja. Baginya kondisi tersebut sangat tidak normal.
“Banyak hambatan yang menganggu area pertanian padi, jadi kemungkinan setiap kemarau selalu terjadi gagal panen,” kata Yana.
Yana pun mengatakan saat ini biaya untuk menanam padi terbilang tidak terjangkau karena harus banyak mengeluarkan anggaran.
Belum lagi harus menyiapkan untuk penyedotan air sungai dengan mesin diesel dikarenakan posisi saluran terhimpit perumahan-perumahan baru.