POJOKBANDUNG.com, BANDUNG- Warga Kota Bandung terhitung masih tinggi dalam konsumsi beras. Berdasarkan data Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, konsumsi beras di Kota Bandung pada 2016 sebanyak 94 kg/kapita/tahun.
“Jadi kalau dihitung-hitung sehari masih perlu beras 600 ton,” ujar Kepala Dispangtan Kota Bandung Elly Wasliah. Angka tersebut, terang Elly, masih menunjukkan Kota Bandung boros dalam hal konsumsi beras.
Padahal, lanjut Elly, Kota Bandung sendiri masih belum bisa mencukupi kebutuhan beras tiap harinya. Dari 600 ton kebutuhan beras se-hari, Kota Bandung hanya bisa memenuhi 4-5 persennya saja. Sisanya, Kota Bandung masih mendapat kiriman beras dari Kota lain.
“Selama ini, Kota Bandung mendapat pasokan beras dari Pantura, Cirebon, Jawa Tengah dan sekitarnya,” terangnya.
Karenanya, Kota Bandung memiliki program One Day No Rice, yang sudah dicanangkan sejak 2015. “Jadi setiap hari Senin, warga Kota Bandung diimbau tidak terlalu banyak mengonsumsi nasi. Bukan berarti tidak boleh, hanya dikurangi,” katanya.
Hasil evaluasinya, ada penurunan konsumsi beras di Kota Bandung. Pada 2015, konsumsi beras sebanyak 97 kg/kapita/tahun. Sementara pada 2016 konsumsi sebanyak 94 kg/kapita/tahun, dan target 2017 yakni 91 kg/kapita/tahun.
“Dipilih hari Senin untuk pelaksanaannya, lantaran umat muslim di Kota Bandung terbiasa melaksanakan ibadah Puasa Senin-Kamis, jadi sekalian saja dicanangkan,” paparnya.
Elly menambahkan, untuk sosialisasi One Day No Rice pihaknya lebih berkonsentrasi kepada anak-anak SMP. Pasalnya, anak dengan usia tersebut dinilai lebih fleksibel dalam menu makanan.
“Diharapkan, mereka bisa menularkan kebiasaan ini, kepada keluarga terdekat mereka,” pungkasnya.