POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dituntut lebih kreatif dalam meningkatkan daya saing. Terlebih, saat ini telah memasuki era bebas Ekonomi Asean sehingga produk mereka bersaing dengan produk dari negara Asia Tenggara lainnya.
Kepala Bidang Promosi Industri dan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Bismark mengatakan, para pelaku UKM jangan takut dengan pesaing dari luar negeri. Asalkan, mereka mampu meningkatkan kualitasnya produknya dari berbagai aspek.
Sebagai contoh, kata dia, menyertakan sertifikat halal pada setiap produk makanan yang dihasilkan. Hal ini sangat penting sebagai salah satu nilai tambah pada produk yang dihasilkan.
Terlebih, Indonesia yang berpenduduk sekitar 250 juta jiwa ini didominasi muslim yang sangat mengutamakan kehalalan produk. “Produk sertifikat halal ini penting banget,” kata Bismark dalam seminar Entrepreneur Muda Bandung (EMB), di kawasan Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Kamis (13/10/2016).
Bahkan, dia menyebut, produk asal Thailand sudah banyak yang melakukan sertifikasi halal meskipun negara itu penduduknya bukan mayoritas muslim. “Harusnya kita yang lebih peduli terhadap sertifikasi halal ini,” katanya.
Dia menyebut, saat ini Pemprov Jabar terus mendorong pelaku usaha dalam melakukan sertifikasi halal. Diantaranya dengan memfasilitasi mereka agar bisa melakukan hal tersebut.
“Kendalanya memang di biaya, dianggap mahal. Makanya Pemprov Jabar membuat program yang memberikan sertifikasi halal gratis,” katanya.
Sementara itu, Ketua EMB Lina Meliani mengatakan, pihaknya terus berupaya dalam meningkatkan kapasitas pelaku UKM lokal. Diantaranya dengan aktif memberikan pendampingan pada mereka hingga usaha yang dijalankan berjalan stabil.
“Ada 18 ribu yang harus kita dampingi, inkubasi, sampai real yang jadi wirausahawan,” kata dia di lokasi yang sama. Bentuk pendampingan yang diberikan bertujuan menjadikan pelaku usaha pemula memiliki konsep usaha yang matang dari berbagai aspek.
“Kita temukan passion-nya. Mau ke mana, fashion, kuliner, atau apa,” katanya.
Bahkan, pihaknya pun siap membantu permodalan dengan syarat rencana usahanya matang. Modal yang diberikan bekerjasama dengan sejumlah perbankan. “Kita kerjasama baik dengan bank BUMN maupun BUMD,” pungkasnya. (agp)