POJOKBANDUNG.com, BANDUNG–Wakil Ketua KONI Pusat Soewarno menyayangkan komentar Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pada akun twitter @imam_nahrawi. Dia pun mempertanyakan kecurangan yang dimaksudkan Nahrawi.
“Kecurangan di mana. Tidak memahami, yang dimaksud kecurangan itu di mana,” kata Soewarno dalam keterangan pers di Media Center Utama PON 2016, di Trans Hotel, Kota Bandung, Rabu (21/9/2016). Menurutnya, sama sekali tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016.
Dia menegaskan, kecurangan yang dituduhkan Menpora ini hampir tidak mungkin terjadi. Disinggung mekanisme pemilihan wasit, menurutnya hal ini sama sekali tidak melibatkan kubu tuan rumah dalam hal ini kontingen Jabar.
“Wasit itu ditentukan oleh PP (pengurus pusat) cabang olahraga. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan PB PON,” tegasnya.
Sebagai contoh, dia menyebut, pengadil pada cabor dansa diupayakan seadil mungkin dengan menghadirkan 13 juri sekaligus. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi subyektivitas penilaian.
“Dansa memang faktor subyektivitasnya tinggi. Tapi kami meminalisir agar tidak ada penyimpangan. Wasit sekali memimpin 13,” katanya.
Sehingga, dia menduga, kecurangan yang dituduhkan Menpora muncul akibat adanya sejumlah kericuhan. “Itu bukan kecurangan, tapi sedikit kericuhan,” katanya.
Dia pun menyebut, friksi yang terjadi pada sejumlah pertandingan merupakan hal biasa. “Bukan asing lagi, biasa terjadi,” ucapnya.
Sehingga, dia meminta semua pihak agar memahami atmosfer yang terjadi di lapangan saat digelarnya pertandingan. “Kita harapkan semua pihak harus mengetahui suasana kebatinan di setiap pertandingan,” pungkasnya. (agp)