POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Kota Bandung terus berbenah diri. Salah satunya dengan merevitalisasi kawasan kumuh yang berada di tengah kota.
Rencana itu akan diwujudkan Pemerintah Kota Bandung bersama komisi C dengan membangun apartemen rakyat. Revitalisasi ini dilakukan agar masyarakat dapat dipindahkan ke lokasi rusun yang baru, sehingga lokasi lama dapat dibangun rusun yang baru.
“Merevitalisasi kawasan kumuh yang ada di tengah Kota Bandung. Sehingga bisa dipindahkan ke lokasi baru dan lokasi lama bisa dibangun kembali menjadi apartemen baru ini yang disebut transit apartemen,” ujar Walikota Bandung, Ridwan Kamil (25/7).
Dalam proyek pembangunan rusun ini, Pemkot Bandung mendapat anggaran sebesar Rp 50 miliar dari ABPD Kota Bandung yang didukung
komisi C dan DPRD Kota Bandung.
“Dukungan dari komisi C dan dewan. Proyek apartemen ini dana dari APBD tahap 1 sekitar Rp 50 miliar, nanti dilanjutkan di tengah semester dan diselesaikan dengan finishing,” papar Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil berharap, apartemen rakyat yang dibangun Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kota Bandung bisa menjadi
percontohan untuk kebutuhan hunian masyarakat.
“Apartemen rakyat yang dibangun oleh PUPR mudah-mudahan kawasan Rancacili menjadi percontohan untuk kebutuhan hunian,” papar Ridwan Kamil.
Setelah ini Pemkot Bandung akan segera merilis proses seleksi dan memastikan bahwa yang mendaftar dan mendapatkan apartemen rakyat ini adalah rakyat yang berpenghasilan rendah.
Ridwan Kamil pun menjanjikan sistem seleksinya akan sangat adil. “Jangan sampai ada masyarakat yang mampu membeli, masyarakat yang mampu
belinya bukan dari proyek negara tapi dari swasta,” terangnya.
Seiring meningkatnya APBD, Ridwan Kamil berharap dapat membangun lebih dari satu tower setiap tahunnya. “Berharap tidak satu tower per tahun melihat dari Malaysia dan Singapura satu tahun bisa 10 tower,” ungkap Ridwan Kamil.
Apartemen rakyat yang berada di Rancacili ini akan menampung warga yang berasal dari Kiaracondong, Sadang Serang dan Babakan Siliwangi. (mur)