POJOKBANDUNG.com, LEMBANG – Beragam cara banyak dilakukan warga untuk memanfaatkan sisa hari libur pasca Lebaran, salah satunya pergi berwisata ke Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda yang merupakan kawasan konservasi alam yang berlokasi di Jalan Ir. H. Djuanda, Lembang Bandung.
Di komplek obyek wisata tersebut banyak pilihan yang bisa didatangi wisatawan seperti Curug Omas, Curug Lalay, Curug Kidang, Penangkaran Rusa dan paling ramai dikunjungi adalah Tebing Karaton serta Goa Belanda dan Jepang yang sarat dengan wisata edukasi.
Tedi Andriansyah (36) salah satunya, wisatawan asal Kota Bandung yang mengajak tiga putranya untuk berwisata ke Goa Belanda dan Jepang. Menurut dia, wisata alam tersebut banyak mengandung nilai-nilai sejarah yang bisa dipelajari.
“Anak-anak saya senang bisa berlibur ke sini, sekalian wisata kan’ bisa belajar sejarah,” ucapnya kepada Radar Bandung, saat ditemui di Goa Belanda, Lembang Bandung, Sabtu (9/7).
Dengan tiket masuk yang cukup murah Rp11.000 per orang, pengelola Tahura Djuanda membebaskan wisatawan untuk berkeliling di beberapa obyek wisata. Selain wisatawan lokal, objek wisata ini pun mampu memikat kedatangan wisatawan luar kota. Salah satunya Beni (27), yang sengaja menyempatkan datang sebelum kembali ke Bekasi. Ia mengaku, datang bersama istri karena penasaran dengan lokasi sejarah peninggalan masa kolonial Belanda dan Jepang tersebut.
“Baru pertama kali saya datang ke sini, cukup bagus dan suasananya asri, paling beberapa perlu dibenahi seperti sampah pengunjung yang berserakan dan lahan parkir perlu diperluas,” terangnya.
Dipihak lain, petugas jaga di pintu masuk Tahura, Ade menyebut, sejak tiga hari setelah Lebaran jumlah pengunjung yang datang di pintu masuk 1 diperkirakan mencapai 2.000 orang lebih, berbeda dengan hari biasa yang hanya 300 sampai 400 pengunjung.
“Ada 5 pintu yang digunakan, kalau libur Lebaran seperti ini dari pukul 06.00 Wib di pintu 1 wisatawan sudah berdatangan dan yang mendominasi pengunjung dari luar Kota Bandung,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Balai Tahura, Lian Lubis menjelaskan, prediksi membludaknya pengunjung diperkirakan H+4 Lebaran, bahkan sejak hari Rabu sampai Sabtu jumlah pengunjung terus meningkat
lima kali lipat dari hari biasa.
“Kebanyakan wisatawan datang ke Pakar (Goa Jepang dan Belanda-red) bila dibandingkan dengan pengunjung obyek wisata di Maribaya masi terbilang kalah jumlah ,” imbuhnya.
Kata Lian, di sisi lain salahsatu alasan tidak membuat jumlah wisatawan di kawasan Maribaya dibandingkan Gua Pakar dikarenakan masih minimnya akses parkir kendaraan yang ada di kawasan tersebut.
“Kami memiliki rencana membeli tanah bila ada warga sekitar yang mau menjual dan akan digunakan untuk memperluasnya lahan parkir di Maribaya dan Tahura,” tandasnya.(cr3)