POJOKBANDUNG.com, JAKARTA – Terkuaknya peredaran vaksin palsu oleh kepolisian membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kelabakan.
Muncul kekhawatiran bila vaksin palsu itu telah disuntikkan pada anak-anak. Karenanya, Kemenkes berencana menjadwalkan kembali vaksinasi bagi anak-anak di daerah yang dicurigai sebagai lokasi peredaran vaksin palsu.
Namun hingga saat ini Kemenkes belum mengetahui isi kandungan vaksin palsu itu. Hasil uji laboratorium BPOM belum membuahkan hasil karena masih diproses. Ada beberapa jenis vaksin yang dipalsukan, yakni BCG, Campak, Polio, Hepatitis B, dan Tetanus Toksoid.
Meski begitu, Menkes Nila Moeloek mengatakan, pihak kepolisian memprediksi kandungan vaksin palsu itu berupa cairan dan antibiotik. Jumlah cairan yang disuntikkan pun tidak lebih dari 0,5 cc alias tidak membahayakan.
”Dampak tidak terlalu besar, karena bukan virus yang dimasukkan. Tapi, kita tetap khawatir dengan cara produksinya. Bisa jadi tidak steril,” tutur Menkes.
Namun tetap saja hal itu tidak bisa disepelekan. Pihaknya telah mengeluarkan surat edaran untuk seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia untuk mewaspadai hal ini. Surat juga diteruskan pada Dinas Kesehatan tiap daerah, agar segera melakukan audit ke fasilitas kesehatan di wilayah masing-masing.
”Dinkes sudah mulai audit ke apotek, puskesmas, dan bidan,” ujarnya. (mia/jpg)