POJOKBANDUNG.com, MENTERI Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri meminta program pelatihan kerja yang diselenggarakan Balai Latihan Kerja (BLK) menyesuaikan dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja yang dinamis.
Menurutnya, lembaga pelatihan kerja tidak perlu banyak pilihan jurusan karena harus fokus pada sektor yang dibutuhkan industri yang ada saat ini.
“BLK harus membuat kajian agar fokus pada peningkatan pelatihan yang dibutuhkan industri dan pasar kerja. BLK tidak perlu banyak jurusan, yang terpenting fokus kepada jurusan yang dibutuhkan pasar kerja,” jelas Hanif di Jakarta, Minggu (19/6).
Dia berharap, BLK dapat menjadi wahana bagi masyarakat dalam meningkatkan kompetensi kerja dan daya saing. Mengingat masih banyak angkatan kerja berpendidikan menengah ke bawah, BLK juga tidak boleh membebani calon peserta latihan dengan persyaratan yang rumit. Seperti batasan latar belakang pendidikan dan batasan usia.
Pelatihan di BLK merupakan akses bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan. Tanpa ada batasan umur atau pendidikan formal,” ujar Hanif.
Selain itu, pemerintah juga mendorong agar BLK di seluruh Indonesia menerapkan program 3R yakni reorientasi, revitalisasi, dan rebranding. Ke depan, BLK diharapkan memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan produktivitas pekerja Indonesia yang juga akan mendukung peningkatan produktivitas usaha di perusahaan. (wah)