POJOKBANDUNG.com, BANDUNG– Pemkot Bandung akan merapikan kabel-kabel telekomunikasi yang banyak melintang di udara dengan cara memindahkannya ke bawah tanah melalui sistem ducting pita lebar pada 2016 mendatang.
“Potensinya 190.296 kilometer yang diprioritaskan,” ujar Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Yayan Ahmad Briliana, Rabu, (2/12).
Untuk mengelola ducting tersebut, lanjut Yayan, pihaknya akan membuat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Para perusahaan komunikasi yang akan menggunakan infrastruktur ducting tersebut diwajibkan untuk membayar kepada BLUD.
“Kami tidak menganggarkan tapi lebih ke tata kelola. Yang menganggarkan itu Dinas Bina Marga dan Pengairan. Kalau ada BLUD nanti tinggal itung-itungan aset,” ujarnya.
Diskominfo Kota Bandung juga akan melelang proyek pembangunan 1.300 titik tiang selular micro atau micro cell pole (MCP). 1.300 titik MCP ini akan dibagi empat wilayah. Artinya, bakal ada empat perusahaan pemenang lelang.
“Dilelang Januari atau Februari 2016,” ujarnya.
Meski BLUD belum dibentuk, pembangunan MCP hingga pemindahan kabel telekomunikasi menggunakan sistem ducting akan dilakukan bersamaan. “MCP tidak mungkin tidak ada FO (fiber optik) dan FO tidak mungkin kalau tidak ada ducting,” tuturnya.
Kriteria MCP yang akan dibangun, lanjut Yayan, sudah ditentukan, diantaranya, towernya lebih kecil dengan tinggi 20 meter, jarak antar tiang 250 meter.
“Setiap titik akan multi fungsi tiang PJU, wifi, signboard, tergantung kebutuhan dan permintaan Pemkot Bandung,” jelasnya.
Ditemui terpisah, Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto menjelaskan, pemindahan kabel telekomunikasi dari udara ke bawah tanah sebenarnya sudah direncanakan sejak 2013 lalu.
“2014 tidak bisa dilakukan karena belum punya DED (Desain Enginering Detail). Sekarang sudah ada. Tapi kan membangun tidak bisa tiba-tiba, harus dari hulu ke hilir,” kata Yossi.
Yossi optimistis jika Kota Bandung menerapkan sistem ducting, akan mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pembayaran sewa dari para provider komunikasi yang memanfaatkan teknologi tersebut.
“Kita berharap 2016 terbangun dan 2017 sudah bisa mendapatkan hasil,” tandasnya.
(mur)